Sekilas Sejarah dan Asal
Usul Rantau Panjang, Kecamatan Tabir Merangin Jambi

Rumah adat Rantau Panjang
Asal
mula penduduk Marga Batin V berasal
dari 60 Tumbi atau keluarga yang
dipindah dari Koto Rayo terletak
kira-kira 2 km sebelah ilir dari Rantau Limau Manis sekarang ini lebih kurang
20 km dari Kampung Baruh.
Awalnya penduduk Koto Rayo hidup dengan aman dan tentram
dengan pimpinan Poyang Depati. Menurut cerita yang didapat bahwa Poyang Depati
mempunyai seorang anak perempuan yang cantik sekali, sehingga banyak raja dan
pangeran ingin menjadikannya sebagai permaisuri. Salah satu diataranya adalah raja
tun talanai yang cukup berkuasa dan disegani, dari sekian banyak
yang meminangnya satupun diantaranya tidak ada yang berkenan dihati poyang
depati dan putrinya. Karena Poyang Depati merasa tidak aman atas keselamatan
putrinya, maka sepakatlah mereka untuk pindah kesuatu tempat yang lebih aman
dan membuat kampung baru untuk mencegah pengejaran akhiranya Koto Rayo
dihancurkan, sehingga lenyap dari pandangan.
Di lain
pihak ada yang mengatakan bahwa perpindahan ke 60 Tumbi atau keluarga dari Koto
Rayo karena terserang wabah penyakit dan seringnya datang serangan-serangan
dari Batanghari. Ke-60 keluarga ini terus menyusuri sungai Tabir hingga ke Ujung Tanjung Muaro Semayo dan dari
sini mereka menyebar ke 5 tempat untuk membuat masing-masing kampung atau
dusun, antara lain : 19 Tumbi
tinggal di Ujung Muaro Semayo dan membuat sebuah dusun, yaitu dusun lamo (Kampung
Baruh), sampai sekarang dusun ini masih utuh dan bahan rumah tempat
tinggal Poyang Depati masih ditempati oleh cucu-cucunya. Sedangkan ke 41
keluarga lainnya terus menelusuri sungai hingga kehulu sungai Tabir. Sebanyak 14 keluarga mendirikan dusun Seling, 9 orang keluarga mendirikan dusun Kapuk,
13 keluarga mendirikan dusun Pulau Aro,
dan keluarga mendirikan dusun Muaro
Jernih (Rassuh,Jaf’ar,2007.Arsitektur
tradisional daerah jambi)
Tanjung
Muaro semayo berasal dari kata semayo
yang artinya perjanjian. Disitulah
pertama kalinya ke 60 keluarga ini mengadakan perjanjian, setelah meninggalkan Koto Rayo. Kemudian Tanjung Muaro semayo berubah menjadi Rantau Panjang.

Rumah Panggung di Rantau Panjang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar