Rabu, 15 Mei 2013

Sebuah Cerpen : Pelabuhan CINTA Rani

Cerpen :
Pelabuhan Cinta Rani


             Sebuah rumah tua yang cukup sederhana, tidak mewah dan tidak pula kumuh, rumah ini berdiri di antara rumah-rumah tua yang di bangun sekitar ratusan tahun yang lalu. Perkampungan ini cukup menarik untuk dikunjungi.
 Di malam ini cuaca sangat bagus, terlihat dua orang gadis yang sedang mengendarai sepeda motor, yang satu nya motor Mio dan yang satu lagi Vario, masing-masing memboncengi teman di belakang mereka, yang kemudian berhenti di depan rumah tua tersebut dan kemudian mereka masuk kedalam rumah. Tak lama setelah berada di dalam rumah, dua orang di antara mereka di telpon oleh pacar nya masing-masing.
 “ Ran, kita pindah ke kamar sebelah aja yuk ! udah lama kita nggak curhat bareng..mumpung mereka berdua lagi telponan nih..? “ Ajak Tia kepada Rani.
 “ Oke. “ Balas Rani.
Setelah berpindah ke kamar sebelah Tia dan Rani mulai curhat. Mereka saling menanyakan apa saja perubahan dan bagaimana keadaan mereka setelah tidak lagi tinggal bersama dalam satu kost karena semenjak  sebulan terakhir mereka memilih untuk berpisah, sudah dua tahun mereka menjalani masa kuliah dan selama dua tahun itu pula mereka tinggal bersama satu kost dengan kedua sahabatnya Nuri dan Sarah. Perpisahan ini terpaksa di pilih Tia karena mengingat di antara mereka berempat cuma Tia yang lain jurusan. Tia merasa agak sulit untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah karena tidak ada teman untuk bisa diajak berdiskusi dan bertukar pikiran mengenai pelajarannya yang mengambil jurusan Bahasa inggris.
Tidak terasa pada malam itu telah mereka lewati dengan curhat-curhatan hingga jam 2 malam merekka tertidur beserta kedua teman nya yaitu Murni dan Ria yang di telpon oleh pacar nya masing-masing. Murni dan Ria adalah teman sekelas Tia yang malam itu  nginap di rumah Tia karena di ajak Tia berlibur kerumah nya selama dua hari. Pada besok hari nya sekitar pukul 8 pagi mereka berangkat ke Bangko, mereka sebenarnya masuk kuliah jam 4 sore, namun di percepat karena Murni di suruh oleh kakaknya  untuk segera ke Bangko. Tia yang saat itu di boncengi Rani dengan sepeda motor nya lansung menuju ke rumah kost nya Rani karena kost nya lebih dekat dari kampus sedangkan Murni dan Ria lansung menuju ke loket memesan tiket untuk kakaknya yang akan berangkat ke Jambi. Setelah sampai di kost Rani ,  ternyata disana  ada Nuri yang minggu itu sengaja tidak pulang.
Sekitar pukul 11 siang nya tiba-tiba di luar rumah terlihat oleh Rani, Nuri dan Tia bahwa ada dua orang laki-laki yang sedang duduk di atas motornya yang melihat-lihat kearah kost Rani yang yang tak lama kemudian mereka pun pergi, Nuri pun sedikit heran karena kedua laki-laki itu adalah teman  pacarnya Nuri.
 Tak lama setelah kepergian dua orang cowok itu datanglah pacarnya Nuri, karena datang nya mendadak Nuri pun cepat-cepat mengganti pakaian yang saat itu sedang memakai  baju Tangtop, kebetulan pacar Nuri tidak lansung masuk karena mungkin merasa tidak enak, dia pun SmS Nuri terlebih dahulu untuk memberi tahu bahwa dia sedang berada di depan kost nya Nuri. Tak lama akhirnya cowok itu pun masuk setelah Nuri membukakan pintu dan mempersilahkannya masuk. Ternyata cowok nya Nuri yang bernama Alkirom itu tidak datang sendiri, dia datang bersama dua temannya yang ternyata adalah dua orang cowok yang sebelumnya sempat datang duluan sebelum datangnya Alkirom. Saat itu Tia dan  Rani sedang berada di kamar ngobrol-ngobrol, tidak lama kemudian tiba-tiba Alkirom memanggil nama Rani, dia mengajak Rani keluar untuk di perkenalkan dengan kedua temannya, ternyata salah seorang dari teman Alkirom yang datang bersamanya tersebut sudah lama penasaran dan ingin berkenalan lansung dengan Rani. Rani memang seorang gadis yang cantik, berwajah oriental seperti peranakan Indo-Cina, selain itu dia juga pintar, ramah dan supel, tak ketinggalan dia juga seorang gadis yang sholehah sehingga tak jarang temannya Alkirom yang bernama Rizki Perdana  tersebut sering menyebut nya Ustadzah, dan satu lagi yang mungkin sulit di percayai oleh anak-anak muda zaman sekarang kalau ternyata Rani adalah belum pernah pacaran hingga kabar ini juga terdengar ke telinga cowok yang biasa di panggil Kiki tersebut, dia memang sangat mendambakan seorang gadis seperti Rani, dan wajar saja ini membuatnya penasaran karena dia berpikir bagaimana mungkin di zaman seperti sekarang ini masih ada seorang anak kuliahan yang belum pernah pacaran.
 Rizki adalah temannya Alkirom yang beruntung yang mempunyai kesempatan berkenalan dengan Rani, setelah melihat dan berkenalan dengan Rani secara lansung dia pun lansung tertarik dengan kecantikan Rani yang begitu anggun dan lemah lembut, dia bahkan bertekad dan berniat untuk bisa memiliki Rani walau bagaimana pun caranya, dan itu memang terbukti setelah akhirnya  Rizki sempat gagal karena ditolak cintanya oleh Rani namun dia tidak mau menyerah, dia masih dan akan mencoba untuk yang kedua kalinya.
 Memang sulit untuk mendapatkan cinta Rani, telah cukup banyak laki-laki yang ditolak cintanya oleh Rani karena dia mempunyai prinsip untuk tidak berpacaran sebelum menamatkan kuliahnya terlebih dahulu karena dia tidak mau mengecewakan  kedua orangtua nya yang telah bersusah payah mencari uang untuk biaya kuliah nya, dan dia adalah satu-satu nya harapan bagi kedua orang tua maupun keluarga nya untuk bisa menjadi kebanggaan dan menjadi anak yang berbakti di kemudian hari. Namun sebagai manusia biasa yang mempunyai perasaan bukan hal yang tidak mungkin baginya untuk bisa selalu memendam perasaan untuk orang yang di cintai, dan tidak mungkin juga jika selamanya  dia harus menolak cinta dari setiap cowok yang menaruh hati kepadanya karena terkadang dia juga merasa takut apabila ada diantara cowok-cowok tersebut merasa sakit hati dan menaruh dendam kepadanya. Semua teman-teman Rani pun mendukung dan malahan membujuk Rani untuk mau berpacaran, mereka cuma berharap agar Rani dapat merasakan  betapa bahagianya hati bersama orang yang di cintai, walau pun memang harus siap menerima segala resiko nya, tapi dibalik semua itu kita akan mendapat pelajaran dan pengalaman dalam belajar menjalani suatu hubungan, memang di dalam berpacaran tidak selamanya orang-orang menemui kebahagiaan, adakalanya kita  di uji dengan datangnya masalah yang mengakibatkan ada nya tangis dan air mata, tapi justru saat menghadapi  masalah itulah kita bisa tahu apa arti cinta yang sesungguhnya, agar menjadi kenangan yang  berarti dan bermakna untuk hidup kita selanjutnya agar kita bisa lebih dewasa dan selalu berfikir positif dalam menjalani hidup. Hal ini lah yang semakin hari membuat Rani sadar dan berfikir bahwa memang segala sesuatu dalam hidup ini harus di coba apalagi ini tentang cinta karena jika tidak di coba maka masa muda akan berlalu sia-sia.
Sangat beruntunglah laki-laki yang bisa memiliki Rani, karena kesucian, kecantikan dan kepribadian yang baik itu semua ada pada diri Rani.
 Pada suatu malam terjadi lah ikrar cinta yang menyatukan ikatan cinta suci Rani dengan seorang lelaki bernama  Rizki Perdana yang saat itu datang bertandang ke rumah kost Rani.  “ Wahai pemilik raga yang sempurna, penyejuk hati setiap mata yang memandang…terima lah salam hormat dariku yang memujamu, kedatanganku kemari tidak lah tanpa tujuan, jika tidak karena mendengar aku tak akan tahu kebaikkan hati dan akhlak mu, jika tidak karena melihat aku tak akan tahu seperti apa kecantikan mu yang menggoda ku di setiap malam, jika tidak karena kuasa tuhan mungkin tidaklah sampai aku kerumahmu malam ini, mungkin ini sudah kehendak dan jalannya aku dengan mu, jika kau berkenan maukah kau menjadi kekasihku…?” Ungkap Kiki dengan kata-kata puitisnya yang membuat seluruh  teman dekat Rani yang menyaksikan pada malam itu terharu dan memberikan tepuk tangan meriah dan sorakan kepada Rani agar mau menerima cinta Kiki. Rani pun tidak mau kalah dengan Kiki, dia pu menjawab.
 “ Wahai pemuja cinta yang tampan, pemilik hati yang dermawan, bak penjual kau tawarkan aku dengan rayuan cintamu, kata-kata mu yang menggoda tak pernah meluluhkan segenap rasa yang selama ini hampa, aura kepribadianmu belum bisa mencairkan kebekuan di hatiku, sebab di hatiku tidak semudah tanaman yaang tumbuh di kala ditaburi pupuk dan disirami air lalu tumbuh dan berbuah, memang selama ini aku telah memenjarakan hatiku untuk tidak mengenal cinta, bukan lah paksaan namun ku pikir ini mampu membuahkan senyuman bagi mereka, aku tak mau mematahkan hasrat keinginan mereka untuk melihat benih yang mereka tanam berbuah dengan kesuksesan. Namun, suatu hari yang telah berlalu aku tersadar dan berfikir bahwa aku telah bertindak egois, aku tidak akan bisa membuahkan hasil yang sempurna tanpa disirami cinta dan di taburi kasih sayang..aku  pikir untuk kebahagiaan hidupku tidak lah  salah jika aku menerima cintamu sebab kau telah menunjukan pengorbanan dan usaha mu untuk mendapatkan ku…. Jika aku berkenan menjadi kekasih mu, maukah kau menjaga ku dengan keimanan, mencintaiku dengan ketulusan dan menyayangiku dengan kejujuran, sebab iman akan menjauhi kita dari dosa,  tulus akan melahirkan cinta yang suci,  dan jujur akan membawa kisah kita yang abadi….”. Ungkap Rani dengan sambil tersenyum bahagia usai mengungkapkan seluruh isi hati nya yang terangkai dengan kata-kata yang begitu indah dan menyentuh hati semua teman-temannya yang kebetulan juga sedang berada disana dan sengaja diajak oleh kiki untuk menjadi saksi dan membuktikan bahwa dia tidak main-main, apalagi Kiki yang berharap harap cemas menunggu jawaban dari Rani.
 Dan Kiki  pun sempat tidak menyangka ternyata Rani juga begitu pandai merangkai kata-kata yang indah dan puitis, dan ia sangat terharu setelah mendengar kata-kata yang ia harapkan dan yang ia nanti-nantikan akhirnya keluar dari mulut Rani. Sungguh di saat itu ia merasakan betapa dirinya menjadi orang yang paling bahagia bisa memiliki seorang wanita yang menjadi pujaan dan dambaan banyak pria akhirnya menjadi miliknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar