Sudah tak bisa dipungkiri lagi bahwa
kehidupan pada zaman sekarang yang serba canggih dan modern ternyata tidak bisa
menjamin para generasi muda kita bisa tetap bertahan untuk terus melanjutkan
pendidikan mereka hingga ke perguruan tinggi, karena kita melihat kenyataan
yang sebenarnya pada saat ini malah justru akibat dari kecanggihan ini lah
terciptanya kebebasan serta hilangnya moral dan etika dalam pergaulan, kita ketahui
kecanggihan dari teknologi media alat komunikasi seperti Handphone atau telpon
genggam adalah barang yang tidak lazim lagi sudah dimiliki oleh semua kalangan
dari tingkat atas hingga bawah, dengan hanya sebuah benda bernama HP setiap
orang akan sangat mudah berkomunikasi walaupun dipisahkan oleh rentang jarak
yang jauh.
Setiap
pelajar dari yang tingkat SMP hingga SMA khususnya adalah suatu hal yang tidak
mungkin jika tiap tiap dari mereka tidak memiliki HP, ini sangat mendukung yang
namanya hubungan pacaran antar remaja yang tentunya sedang dalam masa puber
yang adalah usia yang sangat sulit diantisipasi dampaknya, dengan HP pertemuan
dimana saja bisa terjadi tanpa sepengetahuan orangtua mereka, dengan HP pun
mereka bisa melihat berbagai tontonan negative dari yang bersifat pornografi
hingga pornoaksi. Sangat tidak bisa di elakan jika akhirnya para remaja kita
banyak yang menjadi korban karena terhipnotis oleh tontonan yang haram bagi
usia mereka itu. Tidak jarang hampir disetiap tahunnya ada saja pelajar yang
kebablasan hingga hamil diluar nikah, tidak membedakan apakah itu berasal dari
keluarga terpandang yang kaya atau miskin tidak menutup kemungkinan bisa juga menjadi
korban.
Dampak ini sudah menjadi fenomena yang amat
disayangkan oleh mayoritas masyarakat kita khususnya di daerah Rantau Panjang
Tabir, Kabupaten Merangin Jambi. Yang menjadi pertanyaan adalah masih adakah
orangtua didaerah ini yang berharap anaknya bisa sekolah tinggi tinggi
setidaknya bisa menamatkan SMP? dan yang kaya pun apakah masih ada niat mereka
untuk menyekolahan anak anak mereka kesekolah atau bahkan ke universitas yang
berkualitas sehingga anak anak mereka suatu saat bisa menjadi seorang dokter,
polisi, tentara, pemimpin daerah dan negara, atau setidaknya seorang guru,
bidan atau usahawan mungkin, karena mereka punya biaya dan fasilitas yang
sangat mendukung untuk pendidikan dan masa depan anak anak mereka. Sekiranya
ada itu mungkin hanya sedikit yang punya perhatian lebih untuk pendidikan anak
anak mereka, selebihnya hanya sekedar menyekolahkan saja sehingga wajar
sebagian besar pelajar yang putus sekolahnya yang terkadang hanya sampai
dikelas 1 dan 2 karena anak anak mereka begitu gampangnya terpengaruh dalam
pergaulan yang bebas sehingga sering mereka kebablasan hamil diluar nikah.
Faktor dari pengaruh HP boleh yang pertama
tapi perhatian dari orang tua itu yang utama dan lebih penting karena anak
terkadang butuh dukungan, motivasi, semangat dan kepercayaan dari orangtua
bahwa mereka harus bisa menjadi anak yang bisa membanggakan kedua orangtua dan
berbakti dikemudian hari. Ditambah lagi banyak diantara para orangtua pelajar
yang asli daerah Rantau Panjang yang malah terkadang bangga dengan anak anak
gadis mereka yang banyak dikagumi para bujang sehingga diperbolehkan untuk berpacaran,
kepercayaan yang diberikan orangtua mereka ini akhirnya terkadang
disalahgunakan menjadi suatu kebebasan dalam berhubungan dengan lawan jenis
mereka, dan bahkan malah masih banyak orangtua yang berniat menikahkan anak
anak mereka diusia yang sangat muda karena berpikir pendidikan tidak lah
penting bagi mereka. Ini lah yang sangat disayangkan pada kondisi perkembangan
generasi muda di Rantau Panjang Panjang pada saat ini, jika kebiasaan ini masih
dipertahankan oleh para orangtua tentunya sampai kapanpun tidak akan pernah
lahir sosok pemimpin dan tokoh tokoh pemuda yang mampu untuk memberikan
gebrakan untuk kemajuan daerah Rantau Panjang, karena kalau bukan putra dan
putri daerah siapa lagi???.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar