“ BUNGA MENCARI KEBAHAGIAAN”
by Novrida Caniago
Saat waktu sudah semakin berlalu, terlahir sebuah kisah seorang anak yang lahir dalam sebuah keluarga sederhana, yang bernama Bunga.
Gadis ini sudah beranjak dewasa, sekarang ia duduk di kelas 1 SMA. Di keluarganya dia adalah bertiga saudara, Bunga adalah anak kedua, kakaknya Bunga sudah menempuh hidup baru sekitar satu tahun yang lalu, sekarang tinggal lah Bunga dan adik laki-laki nya yang berumur 13 tahun. Bunga tak pernah akur sama adiknya, bahkan terkadang Bunga dilakukan seperti seorang adik oleh adiknya sendiri karena seringnya Bunga di atur-atur oleh adiknya, jika Bunga tidak menuruti kemauan adiknya dia pasti akan dimarahi, dan kadang-kadang sampai dipukulinya.
Hampir setiap hari Bunga bertengkar dengan adiknya, namun Bunga berusaha untuk tetap sabar menghadapi tingkah laku adiknya walaupun akhirnya dia yang selalu disalahi oleh ibunya. Bunga sangat sedih mengahadapi kenyataan hidupnya, terkadang dia berpikir kenapa dia tidak pernah merasakan bahagia, tak ada yang perduli dengan dirinya . Akhirnya Bunga pun berusaha untuk lebih mendekatkan diri lagi kepada Allah untuk selalu diberikan kesabaran, ketabahan dan kekuatan dalam hidupnya, dia selalu berdo’a disaat melaksanakan shalatnya.
Terkadang terpikir di benaknya apakah seperti ini cara orangtuanya mendidiknya supaya Bunga tidak seperti kakaknya yang menikah disaat dia masih kelas 2 SMA, jadi orangtuanya menaruh harapan agar Bunga tetap terus melanjutkan sekolah, tapi tidak seperti ini caranya, kenapa setiap setiap Bunga melakukan sedikit saja kesalahan Bunga selalu di marahi.
Bunga merasa sangat sedih jika lagi tidak akur dengan ibunya termasuk juga dengan adiknya, disaat seperti ini lah Bunga mengharap ada seseorang yang bisa menghiburnya dan satu-satu nya orang yang mau berbagi dan perduli dengannya saat ini adalah Rizki, yaitu seorang lelaki yang saat ini tengah dekat dengannya, beruntung sekali Bunga bisa menjadi kekasihnya karena dia sangat perhatian dan bisa ngerti’in Bunga disaat lagi sedih dan bahagia. Sempat terpikir oleh Bunga jika saja Bunga hidup bersama dia pasti Bunga akan hidup tenang dan rukun.
Laki-laki itu Bunga kenal lewat dunia maya yaitu melalui sebuah alat komunikasi telpon genggam, Bunga sendiri tidak tau bagaimana wajah laki-laki itu dan juga sebaliknya laki-laki itu tidak tau bagaimana wajah Bunga, tapi jika tuhan mempertemukan 2 insan ini tentunya mereka akan sangat bahagia karena mereka juga berharap akan bisa dipertemukan.
Hari pun berlalu ketika suatu hari Bunga tidak lagi bertengkar dengan adiknya, Bunga dan keluarganya ngumpul sama-sama dan saling bercanda, dan ketika itulah Bunga merasa senang bisa melihat ibunya tertawa dengan candaannya Bunga.
Enam bulan kemudian Bunga dibelikan satu barang yang sangat bunga harapkan dan Bunga impi-impikan dari dulu yaitu sebuah laptop, tapi yang bikin Bunga sangat kesal adalah adiknya Bunga sering minjamin Laptopnya, jika tidak diberikan maka Bunga akan pasti dimarahinya, dan dipukuli..dan juga berbicara kotor kepadanya.Bunga merasa sangat sedih. “ Emang Bunga ini dianggap apa olehnya? Kakaknya atau orang lain?” Begitulah bathinnya bicara. Tak hanya itu habis itu saat Bunga sedang membersihkan rumahnya, HP nya Bunga diambil oleh adikknya..Bunga berusaha untuk memintanya dengan cara yang lembut tapi dia tetap tidak mau memberikannya hingga merekapun kembali bertengkar, disore harinya adiknya Bunga mengadu kepadanya ibunya hingga ibunya marah kepada Bunga, Bunga Cuma bisa diam dan menangis meskipun ayahnya sudah ikut membelanya.
Keesokan harinya, di pagi hari Bunga menyapa ibunya tapi ibunya diam saja. Bunga sangat sedih sekali “ Ya tuhan dimana kebahagiaan itu, kenapa kebahagiaan tak bisa kumiliki.” Jerit bathinnya dalam hati. Orang sering bilang rumahku adalah istanaku tapi menurut Bunga rumahku adalah Penjaraku karena setiap Bunga dirumah merasa tak pernah bahagia.
Bunga pergi kekamar, dan menangis dikamarnya meratapi kenyataan hidupnya yang malang.
“Hidup ini tidak adil..!” Ungkap Bathinnya. “Sampai kapan ini akan berakhir, rasanya Bunga sudah tidak sanggup lagi hidup seperti ini.”Sambungnya.
*** Ibu…. Bunga pengen hidup seperti anak-anak lain yang orangtuanya tidak pilih-pilih kasih***
***Ayah….Terimakasih atas semuanya, Ayah mengerti perasaan Bunga dan Tau siapa yang salah antara kami berdua***
***Adik….kakak pengen adik itu berubah, adik sudah besar jadi jangan bersikap seperti itu lagi***
Sesudah terjadinya pertengkaran itu Bunga berniat untuk berubah dan berusaha untuk menuruti semua kemauan keluarganya karena Bunga tidak mau sampai jadi anak yang durhaka.Dan semuanya sudah Bunga lakukan, ternyata memang tidak sia-sia pengorbanan yang Bunga lakukan karena Bunga sudah tidak lagi sering bertengkar dengan adiknya.. dan itu semua juga karena berkat kebaikan dari laki-laki yang selalu mencintai dan menyayangi Bunga yaitu Rizki, karena dia yang selalu memberikan semangat dan do’a buat Bunga. “TERIMAKASIH ATAS SEMUANYA RIZKI”.
“BUNGA sangat mencintai keluarga Bunga karena disini Bunga hidup walaupun tidak di anggap”.
“ Ya tuhan mulai dari sekarang dan seterusnya jangan lagi ada pertengkaran dirumah Bunga” Begitulah Do’a Bunga.
( Rantau Panjang, September 2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar